TIEN BLOEDIGE JAREN
Pada tahun 1884 masa pemangkuan Sultan Aceh telah berlangsung selama 10 tahun.berhubung Tuanku Muhammad Daodsyah sdh dewasa.pada Akhir 1884 Tuanku Hasyim Banta Muda Menyerahkan kembali pemerintahan kepada Tuanku Daodsyah.
Dalam suatu upacara Resmi di masjid Indrapuri.Tuanku Muahhad Daodsyah dinobat sebagai Sultan Aceh dengan Gelar Sultan Alaidin Muhammad Daodsyah fil zillahi Alam johan berdaulat bersamaa dengan di pindah nya Ibu kota kerajaan Ke Keumala Pidie
Pada upacar penObatan Sultan di masjid Indrapuri.para pemimpin Aceh Spt Tuanku Hasyim banta Muda.Panglima Polem Ibrahim Muda kuala.Teungku Chik Muhammad saman Ditiro dll.kembali mecetus kan Ikrar Prang sabil melawan Belanda.ikrar seruoa yg esensi nya sama dengan Ikrar yg telah di cetus kan di DALAM ketika menyambut perang pertama Lawan Belanda.
DAN Juga sama dengan musyawarah para tokoh Aceh bersama Sultan Daodsyah di garot pada bulan januari 1877 hanya saja bahasa dan waktu nya saja yg berbeda.tujuan adalah memperbaiki semangat juang.
Dengan Ikrar ini selama petang telah melahirkan banyak pejuang dan umum nya nateka Syahid di medan pertempuran diantara nya yg cukup terkenal Teuku imum leung bata.Panglima Polem Mahmud Cut Banta.(meninggal 1879)
Panglima Polem Ibrahim Muda Kuala(meninggal 1891).Tuanku Hasyim banta muda(meninggal 1897). Teuku Ibrahim Lamnga (syahid 1878).Teungku Chik Muhammad saman Ditiro(syahd 1891.)Teungku muhammad Amin ditiro(reubah syahid tahun di banteng aneuk galong 1896) Teuku panglima Nyak makam syahud di potong kepalanya tahun 1896 .Teuku Umar syahud 1899.dan masih banyak lagi yg reubah syahid demi narwah bangsa Aceh.
Karena Ikrar Tersebut sejak 1899 Belanda melancar kan serangan besar besaran sehingga masa 10 tahun berdarah yaitu 1899-1909 telah merenggut 21 865 jiwa rakyat Aceh atau 4% dari rakyat Aceh masa itu syahid demi mempertahankan tanah air nya.jumlah korban tersebut dilapor kan oleh van t veer dalam bukunya sebagai Tein Bloedige jaren masa 10 berdarah
Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya. begitulah ungkapan yang sering kita dengar. namun bagaimana jika sejarah tersebut telah terlupakan? sejarah yang terlupakan itulah yang ingin saya paparkan kembali, besar harapan tulisan dan kajian di blog ini menjadi pengingat khususnya bagi kami penulis dan bagi seluruh anak bangsa lainnya. agar sejarah selalu terpelihara dan menambah minat generasi lainnya untuk terus mencari sejarah. karena kita adalah sejarah
Tentang BLOG
Blog ini sendiri banyak berisi tentang sejarah perjuangan dan kemegahan kesultanan aceh di masa lampau, kisah pejuang aceh yang sangat perkasa, sejarah sejarah kesultanan lainnya di nusantara serta kisah medan perang yang jarang kita temukan. semoga bisa menjadi motivasi bagi kita bersama untuk terus menggali sejarah dan untuk menjadikan sejarah sebagai motivasi dalam kehudupan kebangsaan kita.
Sabtu, 15 Desember 2018
BENDERA PERANG SAMALANGA
BENDERA pERANG SAMALANGA
Pada tanggai 14 Juli kapal yang membawa pasukan Belanda merapat di Kuala Samalanga. Belanda mengundang Teuku Cik Bugis, Pocut Meuligo, Teuku Bentara Cut (keponakan Pocut Meuligo) dan beberapa tokoh Samalanga, namun mereka tidak sudih datang karena telah bersiap-siap menghadapi kedatangan Belanda di Benteng Batee llie.
Tanggal 15 Juli Belanda menyerang Batee llie. Pertempuran sengit terjadi. Pasukan Belanda tidak berhasil menembus pertahanan Benteng Batee llie meskipun menyerang dan berbagai jurusan sebaliknya mereka dihujani tembakan pejuang Samalanga dengan peluru dan batu-batuan dan prajurit Belanda pun banyak yang mati.pasukan induk Belanda pun diserang dengan kelewang dari belakang bukit.
Schumacher mencatat Belanda terus maju dan menyerang tetapi setiap kali maju mereka terpaksa mundur meskipun bersenjata lengkap.
Gubernur Belanda Kolonel Karel van der Heijden merancang serangan ke Samalanga dengan menyiapkan tiga batalion dan semua kapal perang Belanda seperti Matelan Kuis, Amboina, Citade van Antwerpen, banda, Borneo, Sambas, Palembang, Watergeus, Semarang dan Sumatera. Pasukan darat dipimpin van der Hegge-Spies
Perang berlangsung beberapa hari. Dalam suatu serangan, Teuku Cik Bugis juga turun tangan yang menyebabkan pasukan Belanda lari lintang-pukang. Karena peristiwa ini Belanda kemudian menangkap Teuku Cik Bugis namun tetap menyerang Samalanga. Karena setiap serangan selalu dapat dipatahkan pejuang Samalanga, Belanda akhirnya menghentikan penyerangan ke Samalanga
Pocut Meuligo kemudian menemui van der Heijden yang membawa Teuku Cik Bugis dan Banda Aceh. Mereka kemudian dibebaskan tanpa syarat apapun.
Dengan 900 prajurit bersenjata lengkap untuk kali ketiga van der Heijden memimpin serangan ke Samalanga. Namun usahanya gagal total. akhirnya pada tahun 1904 van der Heijden mengerahkan pasukan meriam. Usahanya kali ini mengakhiri perlawanan pejuang Samalanga selama lebih dan tiga puluh tahun melawan Belanda.
Paul Van ‘T Veer mencatat dalam bukunya “Perang Aceh” bahwa Batee Iliek adalah sebuah kampung kramat yang sangat sulit dihadapi oleh Belanda. Bidikan tembakan-tembakan marsose, ditangkis hebat para ahli Alquran (yang dimaksudkan Van ‘T Veer para ahli Al-Quran adalah para ulama pejuang Aceh) yang sangat lancar membuat serangan perang terhadap Belanda-selancar mereka membaca ayat-ayat Alquran,
Keturunan Tun Sri Lanang di Aceh yaitu Tun Rembau yang lebih dikenal dengan panggilan T. Tjik Di Blang Panglima Perkasa menurunkan keluarga Ampon Chik Samalanga sampai saat ini dan tetap memakai gelar Bendahara diakhir namanya seperti Mayjen T. Hamzah Bendahara.
Pada tanggai 14 Juli kapal yang membawa pasukan Belanda merapat di Kuala Samalanga. Belanda mengundang Teuku Cik Bugis, Pocut Meuligo, Teuku Bentara Cut (keponakan Pocut Meuligo) dan beberapa tokoh Samalanga, namun mereka tidak sudih datang karena telah bersiap-siap menghadapi kedatangan Belanda di Benteng Batee llie.
Tanggal 15 Juli Belanda menyerang Batee llie. Pertempuran sengit terjadi. Pasukan Belanda tidak berhasil menembus pertahanan Benteng Batee llie meskipun menyerang dan berbagai jurusan sebaliknya mereka dihujani tembakan pejuang Samalanga dengan peluru dan batu-batuan dan prajurit Belanda pun banyak yang mati.pasukan induk Belanda pun diserang dengan kelewang dari belakang bukit.
Schumacher mencatat Belanda terus maju dan menyerang tetapi setiap kali maju mereka terpaksa mundur meskipun bersenjata lengkap.
Gubernur Belanda Kolonel Karel van der Heijden merancang serangan ke Samalanga dengan menyiapkan tiga batalion dan semua kapal perang Belanda seperti Matelan Kuis, Amboina, Citade van Antwerpen, banda, Borneo, Sambas, Palembang, Watergeus, Semarang dan Sumatera. Pasukan darat dipimpin van der Hegge-Spies
Perang berlangsung beberapa hari. Dalam suatu serangan, Teuku Cik Bugis juga turun tangan yang menyebabkan pasukan Belanda lari lintang-pukang. Karena peristiwa ini Belanda kemudian menangkap Teuku Cik Bugis namun tetap menyerang Samalanga. Karena setiap serangan selalu dapat dipatahkan pejuang Samalanga, Belanda akhirnya menghentikan penyerangan ke Samalanga
Pocut Meuligo kemudian menemui van der Heijden yang membawa Teuku Cik Bugis dan Banda Aceh. Mereka kemudian dibebaskan tanpa syarat apapun.
Dengan 900 prajurit bersenjata lengkap untuk kali ketiga van der Heijden memimpin serangan ke Samalanga. Namun usahanya gagal total. akhirnya pada tahun 1904 van der Heijden mengerahkan pasukan meriam. Usahanya kali ini mengakhiri perlawanan pejuang Samalanga selama lebih dan tiga puluh tahun melawan Belanda.
Paul Van ‘T Veer mencatat dalam bukunya “Perang Aceh” bahwa Batee Iliek adalah sebuah kampung kramat yang sangat sulit dihadapi oleh Belanda. Bidikan tembakan-tembakan marsose, ditangkis hebat para ahli Alquran (yang dimaksudkan Van ‘T Veer para ahli Al-Quran adalah para ulama pejuang Aceh) yang sangat lancar membuat serangan perang terhadap Belanda-selancar mereka membaca ayat-ayat Alquran,
Keturunan Tun Sri Lanang di Aceh yaitu Tun Rembau yang lebih dikenal dengan panggilan T. Tjik Di Blang Panglima Perkasa menurunkan keluarga Ampon Chik Samalanga sampai saat ini dan tetap memakai gelar Bendahara diakhir namanya seperti Mayjen T. Hamzah Bendahara.
Kamis, 06 Desember 2018
KEUJREUN RAJE BUKET GAYO
Raje Buket mempunyai dua cabang keturunan salah satu adalah Raja buket Mamat alias Aman samidah yg dikenal sebagai Raje Buket LAH.krn temoat jediaman nya berada di tengah kampaung atau Lah dalam bahasa gayo yg berarti "ditengah tengah"
Raja Mamat mempunyai dua orang Anak Bernama Maun dan dua orang anak perempuan.salah satu anak perempuan nya kawin dengan Tgk Gam anak panglima kandang dari Samuti Bireun.
Raja buket Mamat meninggal pada tahun 1901.setelah dia meninggal istri nya kawin lagi dengan saudara suami nya(:pulang bale atau kawin ganti) yaitu Aman sri kuala atau yg biasa di panggil Aman cahyamani.sebagai penganti Reje buket di pilih anak nya yg masih kecil Yang bernama Reje maun itu.
cabang lain dari nya dari krturunan reje bukit adalah Reje bukit Jaran.dipanggil dengan nama Sagul ketika dia sdh memiliki anak di panggil dengan nama Aman Husen.Rumah nya di pinggir kampung krn itu Raje Buket eweh yg arti nya bineh
Raja bukit Ewih Aman Husen alias Jaran alias Sagul ini memiliki seorang anak laki laki dan seorang perempuan.
Raje Bukit eweh aman Husen memiliki saudara sepupu bernama Aman manyak brahi yg kawin denga. Orang Aceh.
Ketika Sultan Acheh Baginda YM Sultan Muhammad ALAIDIN DAUDSYAH JOHAN BERDAULAT mengundur kan diri ke tanah Gayo.Aman Husen Reje Bukit Eweh bergambung dengan Sultan.bersama rombongan mareka berangkat ke Rawe.kemudia ke Lenang.Pamar dan kembali lagi Ke pidie.setiba nya di Peudue Rombongan Sultan di serang oleh Belanda dan Raje Buket eweh Aman Husen wafat syahid dalam serangan Ini pada tahun 1902.
Kedua cabang ketrunan ini saking berebut untuk mendapat kedudukan sebagai Raje buket.menurut Snouch Horgronge Aman husen reje buket eweh yg berhak mendapat kedudukan sebagai Raje buket. tetapi dalam kenyataan Reje buket Mamat dan keturunan nya lah yg berhasil menjadi Reje buket.
Setelah Dewasa Reje Maun pada masa pendudukan Belanda beliau di angkat sebagai Reje Buket dan pada masa Belanda menduduki Gayo Lut terjadi lah peristiwa pembunuhan Terhadap Reje Maun
Setelah terbunuh nya Reje Maun diangkat Raja Ilang sebagai penganti Raje buket.menjelang Belanda Angkat kaki dari Aceh raje buket diganti Oleh Reje Zainuddin sekitaran Tahun 1942 ketika fasis Jepang Masuk ke Aceh.
Tempat kedudukan Reje buket adakah di Kebanyakan di pinggir danau Laut tawar.berdekatan dengan keujrun Reje Bebesan.
menurut penulis Belanda Kempees ketia Van Daalen nenyerang Gatyo Tahun 1904.Reje buket Maun ketika itu berusia tujuh tahun dan Raje buket Eweh Kader berusia 17 tahun telah melapor/mel kepada Belanda kemudian kedua nya di bawa ke kutaraja untuk di sekolah kan.
tetapi menurut sumber Gayo Reje kader buket eweh tdk melapor kepda Belanda.tapi di sembunyi kan oleh Rakyat.Yg melapor adalah orang lain yg mengaku sebagai Reje kader reje buket eweh.Reje kader sebduri bergabung dengan Sultan dan Syahid dalam perjalanan bersama Sultan menuju pidie.
kapmpung kampung yg masuk kedalam jekuasaan Reje Buket adalah Kebayakan.sebagai tempat kedudukan Reje. Bele.Asir asir.Kenawat(kampung ama Yusra Habib Abdul Ghani) Rawe .toweran.bintang.tiritit Redelong.Tunyang.Timang gajah dll.
Reje buket percaya bahwa keturunan mareka berasal dari Sengeda yg berhubungan dengan riwayat pemventukan kerajaan Linnge.Sengeda adalah Anak Raja Linge ke XIII dan Sengeda di angkat sebagai Raja Linge Ke XV.(adi fa):(Reje Maun dan famili)Raja Zainuddin
Raje Buket mempunyai dua cabang keturunan salah satu adalah Raja buket Mamat alias Aman samidah yg dikenal sebagai Raje Buket LAH.krn temoat jediaman nya berada di tengah kampaung atau Lah dalam bahasa gayo yg berarti "ditengah tengah"
Raja Mamat mempunyai dua orang Anak Bernama Maun dan dua orang anak perempuan.salah satu anak perempuan nya kawin dengan Tgk Gam anak panglima kandang dari Samuti Bireun.
Raja buket Mamat meninggal pada tahun 1901.setelah dia meninggal istri nya kawin lagi dengan saudara suami nya(:pulang bale atau kawin ganti) yaitu Aman sri kuala atau yg biasa di panggil Aman cahyamani.sebagai penganti Reje buket di pilih anak nya yg masih kecil Yang bernama Reje maun itu.
cabang lain dari nya dari krturunan reje bukit adalah Reje bukit Jaran.dipanggil dengan nama Sagul ketika dia sdh memiliki anak di panggil dengan nama Aman Husen.Rumah nya di pinggir kampung krn itu Raje Buket eweh yg arti nya bineh
Raja bukit Ewih Aman Husen alias Jaran alias Sagul ini memiliki seorang anak laki laki dan seorang perempuan.
Raje Bukit eweh aman Husen memiliki saudara sepupu bernama Aman manyak brahi yg kawin denga. Orang Aceh.
Ketika Sultan Acheh Baginda YM Sultan Muhammad ALAIDIN DAUDSYAH JOHAN BERDAULAT mengundur kan diri ke tanah Gayo.Aman Husen Reje Bukit Eweh bergambung dengan Sultan.bersama rombongan mareka berangkat ke Rawe.kemudia ke Lenang.Pamar dan kembali lagi Ke pidie.setiba nya di Peudue Rombongan Sultan di serang oleh Belanda dan Raje Buket eweh Aman Husen wafat syahid dalam serangan Ini pada tahun 1902.
Kedua cabang ketrunan ini saking berebut untuk mendapat kedudukan sebagai Raje buket.menurut Snouch Horgronge Aman husen reje buket eweh yg berhak mendapat kedudukan sebagai Raje buket. tetapi dalam kenyataan Reje buket Mamat dan keturunan nya lah yg berhasil menjadi Reje buket.
Setelah Dewasa Reje Maun pada masa pendudukan Belanda beliau di angkat sebagai Reje Buket dan pada masa Belanda menduduki Gayo Lut terjadi lah peristiwa pembunuhan Terhadap Reje Maun
Setelah terbunuh nya Reje Maun diangkat Raja Ilang sebagai penganti Raje buket.menjelang Belanda Angkat kaki dari Aceh raje buket diganti Oleh Reje Zainuddin sekitaran Tahun 1942 ketika fasis Jepang Masuk ke Aceh.
Tempat kedudukan Reje buket adakah di Kebanyakan di pinggir danau Laut tawar.berdekatan dengan keujrun Reje Bebesan.
menurut penulis Belanda Kempees ketia Van Daalen nenyerang Gatyo Tahun 1904.Reje buket Maun ketika itu berusia tujuh tahun dan Raje buket Eweh Kader berusia 17 tahun telah melapor/mel kepada Belanda kemudian kedua nya di bawa ke kutaraja untuk di sekolah kan.
tetapi menurut sumber Gayo Reje kader buket eweh tdk melapor kepda Belanda.tapi di sembunyi kan oleh Rakyat.Yg melapor adalah orang lain yg mengaku sebagai Reje kader reje buket eweh.Reje kader sebduri bergabung dengan Sultan dan Syahid dalam perjalanan bersama Sultan menuju pidie.
kapmpung kampung yg masuk kedalam jekuasaan Reje Buket adalah Kebayakan.sebagai tempat kedudukan Reje. Bele.Asir asir.Kenawat(kampung ama Yusra Habib Abdul Ghani) Rawe .toweran.bintang.tiritit Redelong.Tunyang.Timang gajah dll.
Reje buket percaya bahwa keturunan mareka berasal dari Sengeda yg berhubungan dengan riwayat pemventukan kerajaan Linnge.Sengeda adalah Anak Raja Linge ke XIII dan Sengeda di angkat sebagai Raja Linge Ke XV.(adi fa):(Reje Maun dan famili)Raja Zainuddin
Langganan:
Postingan (Atom)