Dia sangat berani, kalau tidak
boleh dibilang nekat dan sembrono," kata Reid, Direktur Asia Research
Institute (ARI), Singapura. Di tengah-tengah suasana gandrung kemerdekaan, Daud
Cumbok malah gembar-gembor Indonesia belum siap merdek. Desember 1945,
pemerintah pusat memaklumkan Teuku Daud Cumbok pengkhianat Republik dan harus
dihukum. Daud cumbok menyangkal semua tuduhan pemerintah RI tersebut.
Alasan alasan terjadi nya perang cumbok
tersebut adalah; T Cumbok
memprakarsai perang karena uleebalang saat itu menginginkan Status Quo sebagai Landlord dan elit
politik ingin mempertahankan "kekuasaannya" terlebih banyak Uleebalang
(Teuku) merupakan 'gelar pemerintahan militer Hindia Belanda' sebagai penguasa
lokal / administratif (politik Belanda untuk memecah struktur masyarakat di
Aceh atas anjuran Snouck Hargrunje) yang disuplai sebelumnya (persenjataan dan
legitimasi) oleh Belanda sehingga khawatir apabila NKRI merdeka , peranan dan
kepentingan sosial politik dan kekuasaannya menjadi terganggu; atau
T. Cumbok tidak setuju atas bergabungnya Aceh
kepada NKRI, yang sewaktu itu didukung PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh) yang
didukung penuh oleh Tgk Daud Beureueh
Pada
10 Januari 1946, ribuan rakyat, ulama, dan tentara Angkatan Perang Indonesia
(API)-sebagian komandannya kaum ningrat menyerang markas Cumbok di Lam Meulo.
Tiga hari pertempuran sengit berlangsung. Senapan, meriam saling berbalas. Hari
ke-empat, mereka kabur ke hutan. Pertempuran resmi berakhir 17 Januari 1946.
Nama Lam Meulo diganti menjadi "Kota Bakti" guna menghormati ratusan
orang yang gugur di sana.
Tapi, kemarahan
massa tak lekas reda, revolusi sosial meletup. Rumah indah milik Teuku Oemar
Keumangan beserta seluruh isinya-senilai Rp 12 juta saat itu-dibakar habis.
Tapi Teuku Ahmad Jeunib, yang jelas-jelas menyatakan setia pada Republik-tidak
luput dari pembantaian. Para korban termasuk orang tua dan anak-anak uleebalang
yang tak berdosa.
Pada 10 Januari 1946, Pidie
dikepung dari berbagai penjuru. Perang besar-besaran antara kedua kubu tak lagi
terhindarkan. Dengan dukungan yang besar, hanya dalam tiga hari, pasukan ulama
berhasil menguasai Pidie. Daud Cumbok pun berhasil ditangkap pada 16 Januari
1946 di kaki Gunung Seulawah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar