Tentang BLOG

Blog ini sendiri banyak berisi tentang sejarah perjuangan dan kemegahan kesultanan aceh di masa lampau, kisah pejuang aceh yang sangat perkasa, sejarah sejarah kesultanan lainnya di nusantara serta kisah medan perang yang jarang kita temukan. semoga bisa menjadi motivasi bagi kita bersama untuk terus menggali sejarah dan untuk menjadikan sejarah sebagai motivasi dalam kehudupan kebangsaan kita.

Rabu, 15 Oktober 2014

TEUKU MUHAMMAD DAUD CUMBOK,.

Teuku Muhammad Daud Cumbok


Dia sangat berani, kalau tidak boleh dibilang nekat dan sembrono," kata Reid, Direktur Asia Research Institute (ARI), Singapura. Di tengah-tengah suasana gandrung kemerdekaan, Daud Cumbok malah gembar-gembor Indonesia belum siap merdek. Desember 1945, pemerintah pusat memaklumkan Teuku Daud Cumbok pengkhianat Republik dan harus dihukum. Daud cumbok menyangkal semua tuduhan pemerintah RI tersebut.
Alasan alasan terjadi nya perang cumbok tersebut adalah;  T Cumbok memprakarsai perang karena uleebalang saat itu menginginkan Status Quo sebagai Landlord dan elit politik ingin mempertahankan "kekuasaannya" terlebih banyak Uleebalang (Teuku) merupakan 'gelar pemerintahan militer Hindia Belanda' sebagai penguasa lokal / administratif (politik Belanda untuk memecah struktur masyarakat di Aceh atas anjuran Snouck Hargrunje) yang disuplai sebelumnya (persenjataan dan legitimasi) oleh Belanda sehingga khawatir apabila NKRI merdeka , peranan dan kepentingan sosial politik dan kekuasaannya menjadi terganggu; atau
 T. Cumbok tidak setuju atas bergabungnya Aceh kepada NKRI, yang sewaktu itu didukung PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh) yang didukung penuh oleh Tgk Daud Beureueh
Pada 10 Januari 1946, ribuan rakyat, ulama, dan tentara Angkatan Perang Indonesia (API)-sebagian komandannya kaum ningrat menyerang markas Cumbok di Lam Meulo. Tiga hari pertempuran sengit berlangsung. Senapan, meriam saling berbalas. Hari ke-empat, mereka kabur ke hutan. Pertempuran resmi berakhir 17 Januari 1946. Nama Lam Meulo diganti menjadi "Kota Bakti" guna menghormati ratusan orang yang gugur di sana.
Tapi, kemarahan massa tak lekas reda, revolusi sosial meletup. Rumah indah milik Teuku Oemar Keumangan beserta seluruh isinya-senilai Rp 12 juta saat itu-dibakar habis. Tapi Teuku Ahmad Jeunib, yang jelas-jelas menyatakan setia pada Republik-tidak luput dari pembantaian. Para korban termasuk orang tua dan anak-anak uleebalang yang tak berdosa.
Pada 10 Januari 1946, Pidie dikepung dari berbagai penjuru. Perang besar-besaran antara kedua kubu tak lagi terhindarkan. Dengan dukungan yang besar, hanya dalam tiga hari, pasukan ulama berhasil menguasai Pidie. Daud Cumbok pun berhasil ditangkap pada 16 Januari 1946 di kaki Gunung Seulawah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar