Tentang BLOG

Blog ini sendiri banyak berisi tentang sejarah perjuangan dan kemegahan kesultanan aceh di masa lampau, kisah pejuang aceh yang sangat perkasa, sejarah sejarah kesultanan lainnya di nusantara serta kisah medan perang yang jarang kita temukan. semoga bisa menjadi motivasi bagi kita bersama untuk terus menggali sejarah dan untuk menjadikan sejarah sebagai motivasi dalam kehudupan kebangsaan kita.

Selasa, 07 Oktober 2014

ALMANAK/PENANGGALANpenangglan atjeh BANGSA ATJEH

penanggalan atjeh

Menurut Snouck Hurgronje dalam bukunya “The Atjeher” Snouck menyatakan bahwa keunong diawali dengan keunong dua ploh lhee (23 Jumadil Akhir, menurut tahun Hijriah). Pada keunong ini, biasanya padi-padi di sawah mulai menguning, banyak yang rebah dan menjadi puso karena angin timur yang sangat kencang
Dalam membagi bulan, musim dan iklim, masyarakat Aceh sejak zaman dahulu mempunyai penanggalan tersendiri, yang disebut dengan keunong atau keuneunon

keunoeng dua ploh sa (21 Ra’jab). Pada musim ini biasanya padi di sawah mulai panen, atau khanduri blang (kenduri turun ke sawah) untuk memulai penyemaian benih. Dekade ini sering juga disebut sebagai musem luah blang dalam artian sawah-sawah sudah selesai panen
keunong sikureung blah, biasanya keadaan iklimnya hampir sama dengan keunong dua ploh sa. Para petani mulai turun ke sawah.
keunong tujoh blah, pada dekade ini awal bertiupnya angin barat. Mengawali musim ini, para nelayan biasanya mengadakan khanduri laot (kenduri turun ke laut) karena pada musim barat ombak tidak besar.
keunong limong blah. Pada musim ini sawah-sawah sudah siap digarap dan siap tanam dan di laut mulai ada badai. Pada pertengahan bulan Zulkaidah akan beralih ke keunoeng lhee blah, berlanjut ke keunong siblah dan terus ke keunong sikureung. Suatu hal yang sangat ganjil, mungkin juga fenomena alam, keunong sikureung ini menurut masyarakat pedesan, ditandai dengan banyaknya keureungkong (ketam darat) yang keluar dari lubangnya (keureungkong woe), entah sejauh mana korelasi antara keunong sikureung ini dengan keureungkong woe, tapi yang jelas pada dekade ini, suhu sangat panas.
Keunong tujoh lain lagi, pada dekade ini, ditandai dengan banyaknya anjing yang menggonggong di malam hari. Karena biasanya jatuh pada bulan Safar, pada keunong tujoh biasanya tidak diadakan acara-acara pesta pernikahan, khitanan dan lain sebagainya, karena dianggap bulan yang naas. pada akhir bulan ini masyarakat biasanya manoe rabu abeh.
keunong limong, ditandai dengan mulai bertiupnya angin timur dan para nelayan mulai melaut kembali. Terus beralih ke keunong lhee. Terakhir keunong sa, pada musim ini, hujan sangat lebat dan cangguek poe (katak) akan bersuara di setiap kubangan.
Keunong siblah tabu jareung, keunong sikureung rata-rata, keunong tujoh pih jeut mantong, keunong limong ulat seuba.

Selain keunong ada juga penanggalan Aceh yang berdasarkan tahun Hijriah. Bisa dikatakan penanggalan ini adalah penanggalan Arab yang di-Aceh-kan, yaitu; Bulan Muharram, menurut penanggalan Arab dalam penaggalan Aceh disebut Asan-Usen, hal ini diambil dari nama cucu nabi Hasan dan Husen. Bulan Safar menurut tahun Hijriah di Aceh disebut Safa. Bulan Rabiul Awal dalam penanggalan Aceh disebut buleun Molot, diambil dari kata maulud yakni memperingati hari lahirnya nabi Muhammad. SAW
Rabiul Akhir, dalam bahasa Aceh disebut adoe molot atau rabi’oy akhe.

Jumadil Awal dalam penanggalan Aceh disebut molot seuneulheuh.
Jumadil Akhir dalam penanggalan Hijriah, dalam bahasa Aceh disebut buleun khanduri boh kayee yaitu kenduri atau persembahan buah-buahan secara keagamaan. Bulan Rajab tahun Hijriah, dalam penanggalan Aceh disebut buleun khanduri apam, yaitu bulan kenduri kue apam. Bulan Sya’ban disebut buleun khanduri bu (kenduri nasi,

Bulan Ramadhan, dalam bahasa Aceh disebut langsung buleun puasa, karena pada bulan inilah puasa diperintahkan. Bulan Syawal, disebut uroe raya, karena pada awal bulan inilah perayaan hari raya idul fitri dilaksanakan. Selanjutnya bulan Zulkaidah, dalam bahasa Aceh disebut sebagai buleun meuapet.seuneleuh adalah bulan haji
berikut nama nama bulan dalam bahasa aceh:
1.Asan-Usen (nama untuk memperingati
Hasan dan Husein pada tanggal 10 Muharram)

2. Sapha
3. Mo'lot (dari Maulud: memperingati hari lahir Muhammad. Ada kalanya disebut: Rabi'öy away).
4. Adoë mo'lot (yaitu adik lelaki Mo'lot, sebab lahirnya Nabi juga diperingati
dalam bulan ini. Ada kalanya disebut: Rabi'öy akhe)

5.Mo'löt Seuneulheiïh (yakni akhir Mo'lot, sebab bulan inipun masih dipakai
untuk memperingati lahirnya Muhammad. Kaum wanita sebagai pemelihara
segala sesuatu yang lama atau kuno di Aceh, menamakan pula bulan ini
Madika phön, berarti "yang pertama
bebas": asal-usulnya tidak jelas .Adakalanya disebut: Jamadoaway

6. Kanduri boh kayeë (yakni kanduri atau persem
penanggalan atjeh
bahan buah-buah secara keagamaan.( Madika Seuneuheuëh) yaitu Jamadi akhe
7.Kanduri Apam ('kanduri kueh apam', juga Rajab atau Ra'ja
8.Kanduri Bu (kanduri nasi', juga disebut Sya'ban
9.Puasa atau Ramalan 
10. Syawwal Uroë Raya (bulan perayaan) atau Syaway
11.Meu'apet (terjepit/terhimpit, terkurung atau Dul ka'idah
12.buleun haji atau dulhijah.

Adapun nama nama hari dalam bahasa aceh adalah;
Aleuhat= Minggu
Seunayan= Senin
Seulasa= Selasa
Rabu- Rabu
Hameh =Kemis
Jeumeu'ah= Jum'at
Sabtu=sabtu(almanak aceh col tropen musium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar