Sebuah benteng tua milik angkatan perang Aceh didekat Lamnyong setelah direbut oleh Belanda |
Tuanku Hasyim Banta Muda, Panglima Tertinggi Angkatan Perang Kesultanan Aceh Darussalam Bag. 4
Pada tahun 1879 Tuanku Hasyim semakin tua, namun jiwa patriot dan semangat jihadnya tetap membara untuk menentang penjajahan Belanda. Ia tinggal di Keumala Dalam bersama Sultan Muhamad Daud Syah yang masih berumur kurang lebih 10 tahun. Berkat daya upaya, Kuta Keumala Dalam terus tumbuh dan mampu menjadi ibu kota Kerajaan Aceh yang kedua yang akhirnya menjadi pusat kebudayaan yang ternama dan pusat perdagangan lokal.