KuburanMassal Beulanda di Kroeng Batee |
Kuburan bersama
anggota-anggota brigade dari Singkel dibawah pimpinan sersan Gruneveld
yang disergap pada tanggal 1 Maret 1926 oleh anggota-anggota pasukan Teuku Nagó di
Krueng Batèe dekat Gunong Kaphö, Aceh Selatan. Dalampertempuran itu pihak Belanda menderita kerugian: tewas 9orang marsose termasuk sersan Gruneveld sendiri dan 2 oranghukuman, luka-luka 7 orang; 16 pucuk karaben serta sejumlahpeluru direbut.
Pada pihak pejuang Aceh: 2 orang gugur dan 4 orang luka luki.
Krueng Batèe dekat Gunong Kaphö, Aceh Selatan. Dalampertempuran itu pihak Belanda menderita kerugian: tewas 9orang marsose termasuk sersan Gruneveld sendiri dan 2 oranghukuman, luka-luka 7 orang; 16 pucuk karaben serta sejumlahpeluru direbut.
Pada pihak pejuang Aceh: 2 orang gugur dan 4 orang luka luki.
Sementara
di pertempuran lainnya Letnan W.A.M. Molenaar. Tewas dalam adu tembak dengan
pasukan Teuku Nagö juga di Kampung Teureubangan, Bakôngan,yang berlangsung pada
tanggal 10/11 Agustus 1926. Kerugian pada pihak Belanda: 1 letnan tewas
(Molenaar sendiri), 3 orang marsose dan 1 orang hukuman luka-luka; pada pihak
Aceh 3
orang gugur. Sebelumnya, pada tanggal 10 November 1925, Molenar menembak mati Teuku Angkasah dekat Bukét Gade'ng, Bakôngan. Sehari setelah menembak Teuku Angkasa,dia pun tewas dalam aksi Teuku Nago anak buah Teuku Raja Angkasa. hutang nyawa terbalas sudah. (Massagraf Nl Di Kr Bate)
orang gugur. Sebelumnya, pada tanggal 10 November 1925, Molenar menembak mati Teuku Angkasah dekat Bukét Gade'ng, Bakôngan. Sehari setelah menembak Teuku Angkasa,dia pun tewas dalam aksi Teuku Nago anak buah Teuku Raja Angkasa. hutang nyawa terbalas sudah. (Massagraf Nl Di Kr Bate)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar