Tentang BLOG

Blog ini sendiri banyak berisi tentang sejarah perjuangan dan kemegahan kesultanan aceh di masa lampau, kisah pejuang aceh yang sangat perkasa, sejarah sejarah kesultanan lainnya di nusantara serta kisah medan perang yang jarang kita temukan. semoga bisa menjadi motivasi bagi kita bersama untuk terus menggali sejarah dan untuk menjadikan sejarah sebagai motivasi dalam kehudupan kebangsaan kita.

Senin, 30 Desember 2013

Pembunuhan Kapten Schmid

Kapten CE Schmid seorang tentara Belanda terbunuh di depan mata istrinya oleh seorang Aceh fanatik Agama di Lhoksukon, Aceh. Pembunuhan itu telah membuat kengerian meliputi seisi kabupaten.
Rincian lebih lanjut keadaan sekitar pembunuhan telah diterima dalam pengiriman. Kejahatan itu rupanya hati-hati direncanakan . Selama berhari-hari pembunuh mondar-mandir di sekitar barak untuk memperoleh informasi.

Suatu hari ia mendekati Kapten Schmid, membungkuk rendah hati, tapi mencengkeram sebilah pisau besar yang telah ia sembunyikan di bawah pakaiannya, lalu tiba-tiba ia melompat pada korban dan menusuk dan mengiris dirinya.

Perwira Schmid berteriak untuk meminta bantuan. Dia terluka parah tetapi masih mampu bergulat dengan berani melawan penyerang dalam hiruk pikuk nya. Para penjaga segera berlari membantunya (Schmid), dan seorang penjaga telah menjatuhkan orang Aceh itu dengan kelewang mereka, dan membunuhnya. Korbannya segera dilarikan ke rumah sakit .

Kematian penghargaan kami

"Ini adalah penghargaan kami di negara ini" Kapten Schmid bergumam tak lama sebelum ia meninggal. Dengan lemah ia beralih kepada tentara berduka yang berdiri di samping ranjangnya, ia menambahkan: " Jadilah selalu waspada Jangan pernah percaya orang Aceh" Lalu ia menyanyikan beberapa bait Manise, lagu tentara KNIL ketika sedang dalam cobaan dan kesulitan.

Diluar sana sang pelaku pembunuhan itu telah dipenggal oleh para penjaga yang menyelamatkan Kapten Schmid. Beberapa orang Aceh lainnya kemudian berusaha untuk minum darah si pembunuh, mereka percaya bahwa ia telah menjadi seorang suci yang telah membunuh seorang kafir. Demikian beringasnya mereka sehingga harus dengan susah payah dilepaskan oleh tentara KNIL.

Kemudian hari ditemukan bahwa kuburan pembunuh telah ditutupi dengan karangan bunga.


Artikel asli: The Straits Times, 6 August 1933, Hal 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar