Sumpah Perang Aceh Pada Hari Ahad, 1 Muharram Tahun 1290 H (1873 M) yang dilaksanakan di dalam Mesjid Istana Baiturrahim dan dipimpin langsung oleh Qadhi Mu’adhdham Syech Marhaban bin Haji Saleh Lambhuk, maka Sulthan memerintahkan pengambilan sumpah kepada para Hulu Balang dan rakyat Aceh seluruhnya, Sumpah perdana itu dibacakan langsung oleh Wazir Rama Setia Kerukon Katibul Muluk / Wakil Panglima Besar Angkatan Perang, Said Abdullah Tengku Di Meulek dengan Surat Perintah yang berjudul “Surat Nasehat Istimewa Keputusan Kerajaan Melawan Holanda” Tanggal 1 Muharram Tahun 1290 H yang berbunyi :
“Bismillahir rahmanir rahiim.
Bahwa hamba memberi nasehat kepada sekalian tuan tuan atas nama keputusan Kerajaan Aceh beserta ahli waris Kerajaan, dengan alim ulama dan rakyat Aceh khususnya dan rakyat Bawah Angin umumnya.
Wahai tuan-tuan sekalian, hamba memberi perintah dari ini, bahwa sekalian tuan-tuan kita semuanya, bersiap-siap dengan senjata apa saja yang ada pada kita masing-masing, karena kita akan menghadap bahaya maut, yaitu dua perkara: pertama, menang, kedua syahid; ketiga tidak ada sekali kali, yaitu menyerah kalah kepada Holanda, ingatlah tuan-tuan, disini hamba memberi pernyataan dengan sahih sah muktamad, bahwa bangsa Holanda sudah Dua Ratus Lima Puluh Tahun menjajah negeri Bawah Angin di luar kita Aceh. Maka sekarang kita bersama-sama mempertahankan negeri kita Aceh. Sejengkal tanah negeri Aceh jangan kita berikan kepada musuh kita bersama, yaitu Holanda.
Maka barangsiapa yang menyerah kepada Holanda dengan sebab tidak ada masyakkah, maka Holandalah ia. Maka orang yang demikian itu musuh Allah dan musuh Rasul dan musuh negeri dan musuh Kerajaan. Maka tiap-tiap musuh yang hamba sebut itu walau siapa-siapa, berhak kita bunuh si durhaka itu, jangan kita sayang pada si bangsat itu, kalau kita sayang si bangsat itu, negeri kita Aceh alamat binasa, sengsara, huru hara…..
Bersatulah kita semuanya melawan Holanda, bangsa barat yang hendak merebut menjajah negeri kita Aceh, jangan tuan-tuan ngeri dan takut, kita orang Islam wajib berperang melawan musuh dengan senjata apa yang ada pada kita masing-masing.
Maka barang siapa yang tuan-tuan dan hulu balang-hulu balang memihak berdiri kepada Holanda dengan sengaja, yaitu tidak ada masyakkah, maka Insya Allah ta’ala akan datang pada suatu zaman yang kebili kebilui anak cucu tuan-tuan muntah darah dan dimandikan dengan darah oleh rakyat sendiri masing-masing, walau besar walau kecil……. “
apakah kita sekarang ini termasuk yg mengingkari sumpah tersebut??
“Bismillahir rahmanir rahiim.
Bahwa hamba memberi nasehat kepada sekalian tuan tuan atas nama keputusan Kerajaan Aceh beserta ahli waris Kerajaan, dengan alim ulama dan rakyat Aceh khususnya dan rakyat Bawah Angin umumnya.
Wahai tuan-tuan sekalian, hamba memberi perintah dari ini, bahwa sekalian tuan-tuan kita semuanya, bersiap-siap dengan senjata apa saja yang ada pada kita masing-masing, karena kita akan menghadap bahaya maut, yaitu dua perkara: pertama, menang, kedua syahid; ketiga tidak ada sekali kali, yaitu menyerah kalah kepada Holanda, ingatlah tuan-tuan, disini hamba memberi pernyataan dengan sahih sah muktamad, bahwa bangsa Holanda sudah Dua Ratus Lima Puluh Tahun menjajah negeri Bawah Angin di luar kita Aceh. Maka sekarang kita bersama-sama mempertahankan negeri kita Aceh. Sejengkal tanah negeri Aceh jangan kita berikan kepada musuh kita bersama, yaitu Holanda.
Maka barangsiapa yang menyerah kepada Holanda dengan sebab tidak ada masyakkah, maka Holandalah ia. Maka orang yang demikian itu musuh Allah dan musuh Rasul dan musuh negeri dan musuh Kerajaan. Maka tiap-tiap musuh yang hamba sebut itu walau siapa-siapa, berhak kita bunuh si durhaka itu, jangan kita sayang pada si bangsat itu, kalau kita sayang si bangsat itu, negeri kita Aceh alamat binasa, sengsara, huru hara…..
cap sikureung |
Maka barang siapa yang tuan-tuan dan hulu balang-hulu balang memihak berdiri kepada Holanda dengan sengaja, yaitu tidak ada masyakkah, maka Insya Allah ta’ala akan datang pada suatu zaman yang kebili kebilui anak cucu tuan-tuan muntah darah dan dimandikan dengan darah oleh rakyat sendiri masing-masing, walau besar walau kecil……. “
apakah kita sekarang ini termasuk yg mengingkari sumpah tersebut??
Sumpah Acheh Dasussalam ada dua:
BalasHapus1. Sumpah Kerajaan Acheh Darussalam 1872
2. Sumpah kabinet perang 1873.